
Judul | IF ONLY FORGET THE THUTH JUST FOR A WHILE / INAYAH PUTRI |
Pengarang | INAYAH PUTRI |
EDISI | cet.3 |
Penerbitan | yogyakarta : Pt bentang pustaka, 2018 |
Deskripsi Fisik | 348 hal :ilus ;12,8 x 20,8 cm |
ISBN | 978-602-430-268-9 |
Subjek | NOVEL |
Abstrak | Arjuna Pranaja. Pemuda bermata gelap itu telah belajar banyak mengenai kehilangan. Keluarga kecilnya berantakan, hal-hal menyakitkan terjadi di depan matanya, orang-orang tercintanya pergi tanpa pernah bisa kembali. Selang waktu berjalan, ia berusaha untuk bangkit. Ia kira setelah segala hal menyakitkan terjadi, tinggal senyum yang menanti. Saat itulah, Kiana Niranjana berdiri di sana, membawanya keluar dari labirin masa lalu yang gelap. Gadis itu mengajarkannya cara tertawa, juga bahagia. Tapi ternyata, semesta memang kerap kali suka bercanda. Badai itu belum reda sepenuhnya. Luka itu belum kering seutuhnya. Keberadaan Kiana justru menyeretnya menuju luka yang lebih dalam. Hingga pada satu titik kelelahannya, ia mulai bertanya-tanya: Mungkinkah ia memiliki akhir yang bahagia? |
Bahasa | Indonesia |
Bentuk Karya | Novel |
Target Pembaca | Umum |
Lokasi Akses Online | Perpustakaan daerah kabupaten sumedang |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000772184 | ||
005 | 20200116090436 | ||
007 | ta | ||
008 | 200116################g##########f#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-602-430-268-9 |
035 | # | # | $a 0010-0120000135 |
082 | # | # | $a 813 |
084 | # | # | $a 813 INA i |
100 | 0 | # | $a INAYAH PUTRI |
245 | 1 | # | $a IF ONLY FORGET THE THUTH JUST FOR A WHILE /$c INAYAH PUTRI |
250 | # | # | $a cet.3 |
260 | # | # | $a yogyakarta :$b Pt bentang pustaka,$c 2018 |
300 | # | # | $a 348 hal : $b ilus ; $c 12,8 x 20,8 cm |
520 | # | # | $a Arjuna Pranaja. Pemuda bermata gelap itu telah belajar banyak mengenai kehilangan. Keluarga kecilnya berantakan, hal-hal menyakitkan terjadi di depan matanya, orang-orang tercintanya pergi tanpa pernah bisa kembali. Selang waktu berjalan, ia berusaha untuk bangkit. Ia kira setelah segala hal menyakitkan terjadi, tinggal senyum yang menanti. Saat itulah, Kiana Niranjana berdiri di sana, membawanya keluar dari labirin masa lalu yang gelap. Gadis itu mengajarkannya cara tertawa, juga bahagia. Tapi ternyata, semesta memang kerap kali suka bercanda. Badai itu belum reda sepenuhnya. Luka itu belum kering seutuhnya. Keberadaan Kiana justru menyeretnya menuju luka yang lebih dalam. Hingga pada satu titik kelelahannya, ia mulai bertanya-tanya: Mungkinkah ia memiliki akhir yang bahagia? |
650 | # | # | $a NOVEL |
856 | # | # | $a Perpustakaan daerah kabupaten sumedang |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :