Cite This        Tampung        Export Record
Judul Aishwa Balita Bershalawat / John Supriyanto
Pengarang John Supriyanto
Hendro Karnadi
EDISI Cet. 1
Penerbitan Jakarta : Wahyu Qolbu, 2018
Deskripsi Fisik 194 hlm ;13 x 19 cm
ISBN 978-602-6358-53-0
Subjek cerita
Abstrak Anak adalah permata, anugerah, sekaligus amanah buat orangtua. Sehingga orangtua tidak hanya membesarkan, tapi juga dituntut untuk mampu mengasuh anak dengan baik sesuai dengan ajaran Islam. Aishwa Nahla, balita pecinta shalawat tak lahir langsung cinta shalawat, tak langsung mengerti aurat dan berhijab. Melainkan semua itu adalah hasil dari didikan orangtua dan lingkungan sosialnya. Dokter gigi : “Aish… buka mulutnya…” Aishwa : “(Menangis) Nggak. Nggak mau dibuka jilbabnya… Malu….” Lain waktu juga, Abi sering becandain Aish, “Nak, kalau main harus buka jilbab dulu katanya.” Jawab Aish, “Nggak boleh….” “Kenapa?” Tanya Abi. “Aurat!” jawab Aish mantap. *** "Bahagia sekali mendengar anak kecil (Aishwa) sudah biasa melagukan Qomarun tanpa beban bahkan di depan khalayak ramai. Ini buktinya, apa yang kita ajarkan, apa yang kita perdengarkan itu direkam dengan baik oleh anak, bukti cinta kepada Rasulullah SAW." --Ustadz Abdul Somad, LC. MA.
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum
Lokasi Akses Online Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumedang

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
2020S1457 297.577 JOH a Dapat dipinjam Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumedang - Ruang Baca Umum/Sirkulasi Tersedia
pesan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000001028832
005 20201231121703
007 ta
008 201231################g##########0#ind##
020 # # $a 978-602-6358-53-0
035 # # $a 0010-1220000369
082 # # $a 297.577
084 # # $a 297.577 JOH a
100 0 # $a John Supriyanto
245 1 # $a Aishwa Balita Bershalawat /$c John Supriyanto
250 # # $a Cet. 1
260 # # $a Jakarta :$b Wahyu Qolbu,$c 2018
300 # # $a 194 hlm ; $c 13 x 19 cm
520 # # $a Anak adalah permata, anugerah, sekaligus amanah buat orangtua. Sehingga orangtua tidak hanya membesarkan, tapi juga dituntut untuk mampu mengasuh anak dengan baik sesuai dengan ajaran Islam. Aishwa Nahla, balita pecinta shalawat tak lahir langsung cinta shalawat, tak langsung mengerti aurat dan berhijab. Melainkan semua itu adalah hasil dari didikan orangtua dan lingkungan sosialnya. Dokter gigi : “Aish… buka mulutnya…” Aishwa : “(Menangis) Nggak. Nggak mau dibuka jilbabnya… Malu….” Lain waktu juga, Abi sering becandain Aish, “Nak, kalau main harus buka jilbab dulu katanya.” Jawab Aish, “Nggak boleh….” “Kenapa?” Tanya Abi. “Aurat!” jawab Aish mantap. *** "Bahagia sekali mendengar anak kecil (Aishwa) sudah biasa melagukan Qomarun tanpa beban bahkan di depan khalayak ramai. Ini buktinya, apa yang kita ajarkan, apa yang kita perdengarkan itu direkam dengan baik oleh anak, bukti cinta kepada Rasulullah SAW." --Ustadz Abdul Somad, LC. MA.
650 # # $a cerita
700 0 # $a Hendro Karnadi
856 # # $a Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumedang
990 # # $a 2020S1457
Content Unduh katalog